Setelah Susi, Publik Kini Melirik Erick Thohir Sebagai Sosok Pahlawan
“Sontak, kebijakan Susi pun langsung dievaluasi, bahkan dipatahkan,” cetus Mangunsong sambil merujuk contoh pernyataan Edhy Prabowo yang tak akan menenggelamkan kapal lagi sebagaimana Susi, serta rencana Edhy membuka kembali keran ekspor bibit udang lobster yang sebelumnya dilarang Susi.
Sepeninggal Susi dari kabinet, lanjut Mangunsong, publik kemudian melirik Erick Thohir sebagai sosok pahlawan baru melalui keberaniannya memecat Ari Askhara. Padahal, sinyalemen Mangunsong, Ari adalah sosok yang dilindungi Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno, sehingga meskipun pernah diduga merekayasa laporan keuangan Garuda, Ari tetap dipertahankan di kursi empuknya.
"Kini, harapan publik banyak tertumpu ke Erick setelah ia juga memecat 3 direktur Garuda lainnya yang juga diduga terlibat penyelundupan Harley. Kita berharap Erick bisa membersihkan seluruh BUMN dari sosok-sosok nakal, termasuk mereka yang radikal," harapnya.
Bagi rakyat, kata Mangunsong, yang penting pejabat yang berwenang melakukan tindakan tegas, konkret, dan spontan, tidak terjebak dalam perdebatan dan wacana.
Dia lalu merujuk contoh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat gencar melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum-oknum pejabat nakal baik di pusat maupun daerah, baik di eksekutif maupun legislatif dan yudikatif. “Meskipun setelah ditelusuri ternyata kasusnya ada yang ecek-ecek, tetapi publik tetap mendukung KPK sedemikian rupa karena tindakan-tindakan KPK dinilai heroik,” paparnya.
Bila pemerintahan Presiden Jokowi mau didukung rakyat sedemikian rupa, Mangunsong menyarankan kepada Jokowi dan menteri-menterinya agar bertindak heroik. “Sekali lagi, rakyat membutuhkan sosok hero. Menghadapi karut-marut permasalahan bangsa ini, rakyat butuh ketegasan tindakan, bukan sekadar kata-kata seperti Gubernur DKI Jakarta yang hanya pintar menata kata tetapi miskin prestasi,” tandasnya.(fri/jpnn)