Setgab Bukan Forum Pengambil Keputusan

Senin, 17 Mei 2010 – 09:56 WIB

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi bukan merupakan forum pengambilan keputusan yang akan dijalankan oleh kabinet. Tugas Sekgab sepenuhnya forum koordinasi dan konsultasi antar anggotanya."Pandangan yang menurut saya tidak benar adalah seolah-olah itu adalah forum pengambilan keputusan yang akan dijalankan oleh kabinet, tidak. Kabinet (adalah) kabinet, (sedangkan) sekgab (adalah) sekgab," kata Presiden di Bandara Halim Perdan Kusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Singapura dan Malaysia, Senin (17/5).

Penegasan Presiden sekaligus menjawab berbagai spekulasi yang berkembang. Meski begitu, SBY mengakui, bahwa di Kabinet memang masing-masing anggota Koalisi memiliki wakilnya. "Namun bukan berarti Setgap Koalisi bisa mengambil keputusan untuk dijalankan Kadernya di Kabinet," tegas SBY. "Kabinet is kabinet, setgab is setgab. Its completely different. Pengambilan keputusan adalah domain kabinet," kata SBY menandaskan.

Presiden mengingatkan bahwa sistem pemerintahan yang dianut di Indonesia adalah sistem Kabinet Presidential dan bukan Kabinet Parlementer. Dengan demikian, kata dia, pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, penyusunan program aksi itu domain atau wilayah atau fungsi kabinet yang semuanya juga ada di situ. Masing-masing parpol memiliki representasinya di kabinet itu."Saya dibantu dalam proses konsultasi dan koordinasi. Jadi, tidak ada sesuatu yang luar biasa. Karena, sekali lagi ini forum untuk koordinasi," jelas SBY.

Menurut SBY, pihaknya punya pengalaman di waktu yang lalu bahwa banyak yang kurang efektif menyangkut koordinasi dan konsultasi di antara anggota koalisi. Oleh karena itulah kita perbaiki, tujuannya sekali lagi agar pemerintahan yang dibangun oleh koalisi ini bisa menjalankan tugasnya secara efektif. "Mekanisme koordinasi dan konsultasi antara anggota koalisi yang ada di DPR dengan pemerintah juga berhasil dengan baik, dan kemudian di atas segalanya rakyat akan mudah melihat mekanisme atau political games yang bagus, antara di satu sisi koalisi, di sisi yang lain penyeimbang," ulasnya.(gus/aj/jpnn)