Setiap Pengikut Dimas Kanjeng Dijanjikan Rp 1 Miliar
“Tapi, setelah pengajian terbentuk, anggota diminta membayar mahar. Nominalnya beragam,” terangnya.
Salah seorang kerabatnya yang bernama Saru’i, sudah menyetor mahar total Rp 300 juta. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai jagal sapi itu dijanjikan uang berlipat. Yakni, Rp 30 miliar.
Namun, hingga kini, Saru’i tak kunjung mendapatkan uang pengganti. Begitupula puluhan anggota pengajian yang lain.
Bahkan, mereka terus keluar duit untuk biaya pulang dan pergi ke kediaman Dimas Kanjeng yang ada di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Untuk berangkat ke Desa Wangkal ini, para pengikut Dimas Kanjeng harus mengeluarkan tidak sedikit biaya. Bahkan, ada yang harus menjual motor untuk ongkos ke Probolinggo.
“Biasanya mereka ke sana ketika dikabari kalau ada pencairan. Nyatanya, tidak ada pencairan. Mereka pun harus pulang. Kadang baru bisa pulang ketika ada kiriman uang dari sini. Karena mereka yang ke Probolinggo sudah kehabisan uang,” jelasnya. (mas/hn/jpg)