Setop Masalah Kesehatan Akibat Merokok, Produk Tembakau Alternatif jadi Strategi Pelengkap
jpnn.com, JAKARTA - Beberapa tahun terakhir, para peneliti maupun pelaku industri tembakau telah gencar melakukan berbagai inovasi untuk mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh rokok melalui produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan.
Hanya saja sampai saat ini Indonesia belum memiliki kebijakan yang spesifik mengatur ihwal produk tembakau alternatif sehingga belum ada kepastian untuk mendukung perkembangannya.
Bahkan produk hasil inovasi ini juga sering menjadi bahan perdebatan lantaran kesimpangsiuran informasi dan kesulitan memperoleh acuan yang faktual.
Melihat fenomena tersebut, Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus Visiting Professor di NUS’s Yong Loo Lin School of Medicine, Profesor Tikki Pangestu mengakui perbedaan pendapat tidak hanya terjadi oleh berbagai kalangan di Indonesia saja, bahkan di mancanegara.
Hal ini terlihat dari beberapa negara yang memiliki kebijakan berbeda dalam memandang inovasi produk tembakau alternatif.
“Perdebatan tentang pengurangan dampak negatif tembakau masih sangat kontroversial. Ini sebagian besar didasarkan pada argumen ideologis daripada ilmiah dan menjadi sangat emosional. Jadi terkadang cukup sulit untuk benar-benar melakukan dialog rasional tentang kebijakan lain yang diperlukan,” kata Prof Tikki.
Prof. Tikki mengatakan, produk tembakau alternatif ini harus dilihat sebagai strategi pelengkap untuk menghentikan masalah kesehatan akibat merokok.
Dibutuhkan lebih banyak penelitian lokal yang berkualitas sebagai dasar untuk mengatur produk ini, terutama tentang berbagai dimensi produk alternatif untuk mengetahui profil risiko produknya yang dapat mengurangi dampak negatif penggunaan tembakau.