Setop Subsidi, Saatnya Perguruan Tinggi Dikelola Layaknya Perseroan
jpnn.com, JAKARTA - Praktisi Pendidikan Setyono Djuandi Darmono menyarankan pemerintah untuk mengurangi subsidi pada perguruan tinggi. Sudah saatnya perguruan tinggi dikelola layaknya perusahaan.
"Ngapain perguruan tinggi disubsidi. Orang ke kampus cuma mau cari jodoh kok. Apa sih sekarang yang enggak bisa diperoleh dari internet, kalau mau kuliah kan bisa didapat lewat online," kata Darmono usai bedah bukunya yang ke-6 berjudul Bringing Civilizations Together di Jakarta, Kamis (4/7).
Dia mengkritisi banyak perguruan tinggi negeri (PTN) yang disubsidi pemerintah. Padahal, anggaran pendidikan sangat minim.
Kebijakan ini dinilai tidak membuat PTN mandiri. Para pimpinan PTN tidak punya sifat leadership, bagaimana memajukan kampusnya. Mereka hanya terbiasa membuat program dan usulan anggaran, tanpa inovasi bagaimana mendatangkan income dari luar.
"Pemerintah harus berani menyetop subsidi untuk perguruan tinggi. Jumlah PTN diperkecil dan buat sistem pengelolaan perguruan tinggi layaknya perseroan terbatas. Bukan diserahkan kepada yayasan tapi dikelola profesional seperti perusahaan," beber pendiri President University ini.
BACA JUGA: Peringkat Perguruan Tinggi: UI Turun, UGM dan Unair Naik
Bila dalam perjalanan ada perguruan tinggi yang kurang mahasiswa dan bangkrut, lanjut Darmono, biarkan. Dari situ, para pemimpin perguruan tinggi akan melakukan inovasi dan berusaha agar kampusnya tidak bangkrut.
"Seperti yang kami lakukan di President University. Kami bisa menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang siap kerja dan menciptakan lapangan kerja. Bahkan kami bisa memberikan subsidi bagi mahasiswa berprestasi yang kurang beruntung ekonominya," tandasnya.