Setop Terlalu Mendominasi!
jpnn.com - SEHATKAH laki-laki atau perempuan punya keinginan mendominasi sebuah hubungan? Menurut psikolog klinis RSKD Atma Husada Ayunda Ramadhani, keinginan menjadi pribadi dominan adalah sifat dasar manusia. Namun, menjadi terlalu dominan dalam sebuah hubungan akan membebani hubungan itu sendiri.
Meski demikian, pihak mana seharusnya dominan dalam hubungan? Ayunda menjelaskan, menjadi dominan boleh saja asal tak egois.
"Kebanyakan, mentang-mentang dominan malah menjadi egois," terangnya dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Minggu (30/8).
Dia mencontohkan, laki-laki memang bertugas untuk memimpin keluarganya, namun memimpin bukan berarti memegang kendali atas semua hal. Untuk menghindari sifat dominan sebaiknya bagi tugas. Nah, dalam pembagian tugas tersebut sebaiknya hindari komentar-komentar yang tak perlu. Misal, Anda kurang sreg dengan cara kerja pasangan membersihkan garasi.
"Alangkah baiknya tawarkan bantuan, jangan komentar dulu," terangnya.
Jika suami atau istri Anda mengatakan tidak butuh bantuan, biarlah ia bekerja sendiri dengan caranya.
"Enggak semua urusan harus melibatkan Anda, mungkin saja pasangan punya cara sendiri," ujar Ayunda.
Anda mungkin hebat dalam melakukan banyak hal tetapi tidak berarti cara Anda satu-satunya solusi. Nah, asumsi bahwa Anda yang selalu benar bisa jadi masalah. Pasangan Anda mungkin memiliki cara sendiri untuk melakukan tugas yang sama.