Si Bocah Pemanjat Tiang Bendera Itu Nyaris tak Ikut Upacara
Dengan sigap bocah itu memanjat tiang. Menuju puncak. Dengan tiang yang tampak miring ke kanan-kiri terkena tambahan beban. Johni lalu membawa turun tali yang nyantol. Dengan cara menggigitnya. Agar kedua tangannya bisa tetap berpegangan pada tiang.
Sesampai di bawah, sejumlah aparat sudah menunggu. Si bocah lantas diajak ke podium kehormatan tempat Wakil Bupati Ose Luan berada. Bocah itu adalah Johni yang nyaris tak bisa ikut upacara karena sakit perut.
Johni mengungkapkan, apa yang dilakukannya spontan. Begitu mendengar permintaan yang disampaikan sang wakil bupati. ”Kebetulan saya biasa panjat pohon pinang, kelapa, dan pohon lain. Jadi, saya optimistis pasti berhasil panjat tiang bendera dan bawa turun tali benderanya,” ujar dia.
Berkat Johni, pengibaran bendera oleh paskibra bisa dilanjutkan. Merah Putih akhirnya berkibar di angkasa meskipun tak lagi diiringi Indonesia Raya.
Ayah Johni, Victorino Fahik Marchal, mengaku awalnya terkejut begitu mendengar aksi heroik sang buah hati. Tapi selanjutnya sangat bangga. ”Sebagai warga negara Indonesia eks Timor Timur, saya bangga dengan perjuangan anak saya. Sebab, walaupun masih kecil, dia sudah punya semangat nasionalisme demi NKRI,” ujar Fahik.
Belu memang kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste. Banyak warga eks Timor Timur yang memilih mengungsi ke sana saat terjadi huru-hara dalam referendum 1999. Dan selanjutnya menetap di sana setelah bekas provinsi ke-27 Indonesia itu memerdekakan diri.
Video dan foto yang memperlihatkan aksi Johni pun langsung viral. Apresiasi untuk Johni pun mengalir deras. Salah satunya datang dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
”Itu kejadian luar biasa. Simbol patriotisme anak zaman now,” tegas Muhadjir saat dihubungi Jawa Pos kemarin.