Si Burung Camar dan Ikmal Tobing Hangatkan Ijen Jazz 2017
Lokasi acara direncanakan berlangsung di amphiteather Jiwa Jawa Resort. Namun batal karena hujan. Panitia kemudian memindahkan panggung ke ruang auditorium . Meski berlangsung di ruang tertutup gelaran ini tetap memikat para penonton melalui aksi panggung musisi jazz papan atas.
"Penampilan anak SMA Banyuwangi tadi bagus kalau untuk ukuran SMA. Meski dipindah ke indoor gara-gara hujan, suasana tetap seru,” ujar Shinta penonton dari Surabaya.
Founder Jazz Gunung Sigit Pramono mengatakan akan rutin menggelar Ijen Summer Jazz setiap tahun. "Ini sudah menjadi komitmen kami, even jazz akan terus kami hadirkan. Resor kami telah dilengkapi amphitheatre yang memang difungsikan untuk jadi panggung musik salah satunya," kata Sigit.
Acara Ijen Java Jazz tahun ini rangkaian dari segudang festival pariwisata di Banyuwangi.
Pada Agustus 2017 lalu, di tempat sama Banyuwangi menghelat event Jazz Gunung Bromo 2017.
Pada event Ijen Jazz 2017, Kementerian Pariwisata kembali mendukung gelaran selama 2 hari ini mulai dari 6-7 Oktober 2017.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi pertunjukan ini. Menurut mantan Direktur PT Telkom ini, atraksi wisata berupa pertunjungan musik efektif menarik minat wisatawan.
“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Hotel laku, restoran hidup, pedagang kaki lima ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Dunia semakin mengenal Bromo sebagai destinasi 10 Bali baru,” kata Arief .