Si Cantik Jago Tembak Ini Nyaris Gagal Berangkat ke Brasil
jpnn.com - LIBANON berharap atlet putri Ray Bassil meraih medali Libanon pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Suka tak suka inilah salah satu wujud 'tamparan' buat dunia patriarki yang masih kental di Lebanon.
--
RAY Bassil menatap lurus ke arah lahan kosong yang ada di depannya. Tangan kanan perempuan 27 tahun itu siap sedia menarik pelatuk shotgun yang dibawanya. Begitu sebuah sasaran berwarna cerah seukuran tangan terlontar di hadapannya dengan cekatan Bassil akan menembaknya.
Paras ayu Bassil pun menghilangkan kesan angker keahliannya sebagai tukang bedil. Dengan hidung mbangir, rambut kecoklatan berkuncir plus wajah khas Asia Barat sulit menolak pesona atlet menembak satu-satunya asal Lebanon itu.
Sebagaimana diberitakan CNN kemarin (7/8) Bassil nyaris batal berangkat ke Rio de Janeiro mewakili Lebanon. Kendala klasik soal pendanaan menjadi sumber masalah utama buat peraih emas kejuaraan dunia 2016 nomor trap putri tersebut.
”Sebelum funding saya terima bulan lalu, semuanya terasa sangat berat. Saya harus bekerja untuk menutup seluruh biaya pertandingan dan latihan saya,” tutur perempuan kelahiran Beirut itu.
Menembak memang jenis olahraga yang mahal. Dari kalkulasi yang dilakukan Bassil untuk peluru, pakaian menembak, shotgun, dan berbagai kebutuhan lain seorang atlet untuk layak tampil di Olimpiade membutuhkan USD 135 ribu (Rp 1,78 miliar) per orang.
Bassil selama ini berjuang secara mandiri untuk mendapatkan pembiayaan tersebut. Dia pun menjadi pegawai paro waktu di restoran yang dijalankan ibunya di kawasan utara Beirut.