Si Multitalenta Abie Jie Assegaff
jpnn.com - BERKENALAN dengan skateboard sejak SMP, Abie Jie Assegaff menemukan keasyikan tersendiri. Meski sempat tidak mendapat dukungan orang tua, dia sukses meraih beberapa prestasi lantaranskateboard. Pria 27 tahun itu juga menggeluti card flourish, beatbox, hingga film.
*****
Sore itu Abie berlatih skateboard di skatepark indoor di kawasan Otista, Jakarta Timur. Cowok kelahiran Ambon, 13 Juli 1987, tersebut memamerkan beberapa trik yang bikin mata tidak berkedip melihatnya. Salah satunya, boardslide yang dia lakukan sambil bergaya melihat kamera.
Buat Abie, skateboard tidak bisa dipisahkan dari hidupnya. Lewat skate, dia meraih banyak kesempatan berharga. Memenangkan beberapa kompetisiskate dan membintangi iklan sebagai skateboarder.
Abie berkenalan dengan skate sejak SMP, sekitar usia 13 tahun. Dia belajar otodidak dengan meminjam papan skate milik teman. Pulang sekolah, Abie langsung berlatih skate sampai malam. Mempelajari skate bukan hal yang mudah. Untuk menguasai satu trik saja, perlu waktu cukup lama. ’’Harus berfokus dan nggak boleh menyerah. Tapi, kalau sudah bisa satu trik, rasanya puas banget,’’ ucap pria berdarah Arab tersebut.
Awalnya, orang tua Abie kurang sreg dengan hobi bungsu dari tiga bersaudara itu. ’’Soalnya, saya sering pulang malam gara-gara latihanskate. Ortu khawatir sekolah terganggu,’’ tuturnya. Tetapi, Abie berusaha membuktikannya lewat prestasi. Dia mengikuti kompetisi dan sukses menjadi juara. Yang paling berkesan, waktu dia meraih penghargaan Skater of The Year pada 2004.
Bukan hanya itu, Abie menerima tawaran membintangi iklan karena kepiawaiannya beraksi dengan papan skate. ’’Saya nggak nyangka. Dari hobi main skate, ternyata saya bisa dapat duit. Zaman masih sekolah pula, saya jadi punya duit jajan sendiri. Dari situ, ortu mulai percaya dan mendukung,’’ jelas Abie. Dia juga di-endorse salah satu produsen alatskate dari Australia. Karena itu, dia memperoleh supply peralatanskateboard tanpa perlu membeli.
Melakukan trik-trik skate tentu dekat dengan risiko cedera. Abie pun tidak sekali dua kali menderita cedera. ’’Setiap habis kompetisi, nyokap nyediain tukang urut,’’ katanya. Cedera engkel, radang persendian, sampai yang paling parah Abie pernah cedera toraks karena salah posisi saat jatuh terduduk dari ketinggian sekitar dua meter. Sampai tiga bulan kemudian, dia baru pulih.