Si Pasien Tidak Kembali Lagi, Dikira Sudah Meninggal, Ternyata…
Selasa, 18 Juli 2017 – 00:33 WIB
Pujian terhadap Sumartini pun datang dari guru besar ilmu penyakit dalam FK Universitas Gadjah Mada Prof dr Nyoman Kertia SpPD-KR. Menurut dia, uji klinis yang dilakukan Sumartini membuat khasiat ciplukan terbukti secara ilmiah.
Kertia menuturkan, di UGM sendiri memang berkembang pusat produksi herbal. Salah satunya adalah ekstrak ciplukan seperti yang digunakan Sumartini. ”Mungkin ke depan ada yang meneliti lebih lanjut,” katanya.
Penelitian Sumartini memang masih menggunakan ekstrak ciplukan sebagai pendamping obat kimia. Kertia berharap bisa ada penelitian ciplukan sebagai obat utama. (*/c11/oki)