SIAGA SATU! 9 Kelompok Teroris (ISIS) Ancam Bogor
jpnn.com - BOGOR - Kota dan Kabupaten Bogor terpaksa menekan tombol status siaga satu. Penetapan status tersebut menyusul adanya deteksi Polri akan ancaman dari sembilan kelompok teroris di Indonesia yang terafiliasi dengan ISIS.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, pihaknya terus memonitor pergerakan kelompok tersebut. Monitoring itu untuk melihat kalau memang ada hal yang mencurigakan. "Kalau ada yang mencurigakan tentu kita melangkah lebih cepat,” ujarnya, seperti dikutip dari Radar Bogor, Kamis (24/12).
Sembilan kelompok tersebut di antaranya, Mujahidin Indonesia Barat (MIB) Laskar Jundullah, Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Daulah Islamiyah Nusantara dan Jamaah Anshoru Tauhid (JAT).
"Yang perlu dikhawatirkan, kelompok-kelompok ini terkoneksi. Ini zaman modern, bisa dengan mudah mereka berkomunikasi. Apalagi, semua kelompok ini memiliki ideologi yang sama dengan ISIS,” ujarnya.
Kapolri juga mengkhawatirkan soal banyaknya pelaku aksi teror pada rentang waktu 2000-an yang telah bebas setelah menjalani hukuman. Karena itu personel tentu harus lebih waspada. "Perlu diingat pada 2000-an itu ada delapan kota yang terjadi aksi teror di gereja,” tandasnya.
Kapolres Bogor Kota, AKBP Andi Herindra Rahmawan sebelumnya mengatakan bahwa jaringan teroris Poso kelompok Santoso sudah berada di Kota Hujan. Mereka diduga bakal menebar ancaman pada titik-titik strategis di Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
Kewaspadaaan juga perlu ditingkatkan mengingat pelaku teror kini mulai menggunakan bom cair yang tidak terdeteksi metal detektor. Karenanya para pengelola mal, hotel dan tempat hiburan diminta lebih memperketat pengawasan dengan memeriksa seluruh barang bawaan pengunjung. Selain penambahan personel gabungan TNI-Polri yang turut mengamankan.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan bahwa pada perayaan Natal dan Tahun Baru ini, ada beberapa titik rawan dalam konteks lalu lintas dan kriminalitas di Kota Bogor. Untuk itu, Muspida terus berkoordinasi demi memastikan kegiatan masyarakat tetap aman dan nyaman. “Bukan hanya 25 Desember pagi, tetapi ada rangkaian Natal yang harus dikoordinasikan agar tetap aman. Tahun Baru juga,” tukasnya.