Siap Melantai di BEI, Cinema XXI Tawarkan Rp 270-Rp 288 per saham
Cinema XXI akan menggunakan sekitar 65% dari dana hasil IPO untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop di Indonesia, yang akan dilakukan melalui pembangunan bioskop baru, pembelian peralatan proyeksi gambar dan suara dengan teknologi terbaru dan peralatan lainnya untuk meningkatkan kualitas bioskop yang ada saat ini dan kenyamanan penonton.
Sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja.
Sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek Perseroan.
“Kami optimistis terhadap perkembangan industri hiburan di tanah air, terutama sektor bioskop. Hal ini didukung oleh budaya menonton film yang kuat di Indonesia serta potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop di Indonesia masih sangat besar,” ungkap Hans.
"Selain itu, pemilihan lokasi yang strategis di mana mayoritas lokasi bioskop Cinema XXI berada di pusat perbelanjaan terkenal dengan arus pengunjung tinggi juga mendukung pertumbuhan bisnis kami," imbuhnya.
Dari sisi keuangan, Cinema XXI mencatatkan kinerja yang solid pada 2022, yakni pendapatan sebesar Rp4,40 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp1,28 triliun pada 2021.
Pendapatan 2022 terutama ditopang oleh penjualan tiket bioskop sebesar 61%, penjualan makanan dan minuman sebesar 33%, iklan sebesar 3% dan digital platform sebesar 3%.
Dengan kinerja solid tersebut, Cinema XXI mencetak laba bersih Rp 506 miliar pada 2022, dari sebelumnya rugi Rp354 miliar pada 2021.