Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Siapa Buron yang Paling Bahaya Setelah Santoso Mati?

Senin, 25 Juli 2016 – 09:00 WIB
Siapa Buron yang Paling Bahaya Setelah Santoso Mati? - JPNN.COM
Personel Polri yang ikut terlibat dalam pengejaran gerombolan Santoso di Poso. FOTO: JAWA POS GROUP

jpnn.com - POLDA Sulteng berupaya mengajak gerombolan Santoso yang masih bertahan di hutan dan pegunungan Poso untuk menyerah. Bahkan, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi sendiri yang menandatangani maklumat agar sisa gerombolan teroris Santoso menyerahkan diri ke Polri, TNI, atau Satgas Tinombala. 

Jika menyerahkan diri, buron teroris akan diperlakukan manusiawi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM. Selain itu, bagi pihak keluarga, akan difasilitasi kebutuhan hidupnya dalam proses hukum yang dijalankan.

Lalu, siapakah sisa buron yang paling berbahaya dan paling dicari? Apakah Basri atau Ali Kalora. Kabidhumas Polda Sulteng AKBP Hari SP menjawabnya, “sama”. 

Keduanya sama-sama dicari dan diimbau menyerahkan diri. "Lebih baik menyerahkan diri. Karena kalau tidak, dipastikan mereka akan tetap kami kejar dan tangkap semua," tandasnya. 

Menurut Hari, saat ini pasukan satgas diliputi semangat tinggi menyusul keberhasilan melumpuhkan Santoso dan menangkap hidup istri keduanya. 

Sebagaimana Kapolda, Hari juga meyakini, Basri maupun Ali tidak akan bisa menjadi sosok pengganti Santoso sebagai pemimpin kelompok teror yang tersisa. "Dari segi kekuatan, baik personel maupun persenjataan, kelompok DPO makin susut dan berkurang," ujarnya.

Tawaran pemberian ampunan itu disikapi tokoh Poso sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Amanah Poso Adnan Arsal. Menurut Adnan, masalah di Poso yang sudah belasan tahun terjadi dan terus mendera bukannya tidak bisa selesai. 

Masih ada cara yang bisa ditempuh masyarakat Poso dan pemerintah yang sangat mungkin me­luruhkan kebencian dan menyembuhkan semua luka. "Yakni pengampunan atau amnesti kepada semua anggota Santoso," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.

POLDA Sulteng berupaya mengajak gerombolan Santoso yang masih bertahan di hutan dan pegunungan Poso untuk menyerah. Bahkan, Kapolda Sulteng Brigjen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close