Siapa Perempuan Berkerudung di Majalah Playboy Itu?
Definisi itu memang cocok dengan Tagouri. Sebab, wartawan keturunan Libya tersebut sempat mengalami masa-masa sulit di awal kemunculannya sebagai reporter berjilbab.
Namun, meski diwarnai kontroversi, Tagouri sukses membuktikan bahwa dirinya adalah jurnalis yang layak dipertimbangkan.
”Dia merupakan aktivis garis keras yang punya semangat untuk mengubah lingkungan sekitarnya dan dikaruniai penampilan bak model kecantikan. Dia membuat kami bertanya-tanya mengapa kami harus butuh waktu lama untuk berpikir sebelum menampilkan sosoknya,” ungkap Playboy.
Sejak mencuri perhatian publik AS sebagai reporter berjilbab, Tagouri pun mempunyai penggemar.
Dia memiliki fan base pada kanal YouTube. Dia juga mempunyai sedikitnya 150.000 follower di Instagram.
”Saya selalu yakin bahwa pemberontakan adalah salah satu bentuk kejujuran. Untuk menunjukkan diri kita yang sesungguhnya, kita harus berani melawan,” katanya.
Dengan menjadi reporter berjilbab, dia mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya, dipercaya oleh muslim AS.
Namun, dengan tampil di majalah yang identik dengan foto vulgar dan kemolekan tubuh wanita itu, dia mempertaruhkan kepercayaan sebagian muslim yang mungkin tidak suka dengan keputusan tersebut.