Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Siapkan Razia Eks Lokalisasi Lain

Selasa, 12 Agustus 2014 – 10:20 WIB
Siapkan Razia Eks Lokalisasi Lain - JPNN.COM

jpnn.com - SURABAYA – Bukan hanya rumah karaoke tak berizin di kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak yang buka. Tapi, di eks prostitusi lain, rumah karaoke juga menjamur. Sayangnya, belum ada tindakan tegas dari Pemkot Surabaya. Mereka seolah tutup mata dengan pelanggaran semacam itu.

Lokalisasi yang sudah tutup di Surabaya bukan hanya Dolly-Jarak. Tapi, Kremil, Klakah Rejo, Sememi, dan Dupak Bangunsari juga sudah ditutup. Banyak rumah karaoke yang ditengarai tidak berizin nekat buka.

Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, memang akan ada razia besar-besaran di eks lokalisasi lain. Sasaran razia juga tidak jauh berbeda dengan operasi pada Sabtu lalu (9/8) di kawasan Dolly-Jarak. ”Sudah kami agendakan (razia),” ujar Irvan, Senin (11/8).

Dia menuturkan bahwa pemkot tidak akan tebang pilih dalam menindak pelanggaran. Bila karaoke dan panti pijat di eks lokalisasi Dolly-Jarak dirazia, kawasan lain juga diperlakukan sama.

Razia itu sejatinya dilakukan bukan hanya untuk mengecek izin tempat karaoke. Tapi, pemkot juga ingin menjaring pekerja seks komersial (PSK) yang ditengarai menjalankan bisnis prostitusi terselubung berkedok karaoke.

Sementara itu, 50 perempuan hasil razia di eks lokalisasi Dolly-Jarak yang dibawa ke liponsos menjalani pemeriksaan kesehatan. Terutama untuk mendeteksi pengidap HIV/AIDS. Hasilnya, ada seorang perempuan yang positif terinfeksi penyakit berbahaya itu. ”Ada satu yang positif, tapi penderita lama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya drg Febria Rachmanita.

Soal identitas, dia enggan menjelaskan lebih lanjut. Yang jelas, dinkes kini mengurusi penderita tersebut agar mendapatkan perawatan maksimal.

Pemkot juga terus berusaha untuk mengalihfungsikan wisma di eks lokalisasi Dolly-Jarak. Dinas pengelolaan bangunan dan tanah (DPBT) sudah mendapat tawaran dari empat pemilik wisma yang ingin menjual tempat maksiat itu. ”Ukurannya memang kecil. Tak sebesar Wisma Barbara,” ungkap Kepala DPBT Djumaji. (mas)

SURABAYA – Bukan hanya rumah karaoke tak berizin di kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak yang buka. Tapi, di eks prostitusi lain, rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News