Siapkan SDM Kelola Blok Masela, Kirim Pelajar ke Unpad
jpnn.com - BANDUNG - Pemerintah Provinsi Maluku mengirimkan 30 pelajar terbaiknya untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Padjajaran, Bandung. Hal ini sebagai langkah mempersiapkan sumber daya manusia yang terbaik untuk mengelola Blok Masela.
"Saya berpikir yang paling penting saat ini adalah sumber daya manusia, dan anak-anak harus diproritaskan. Karena itu saya pilih Unpad karena saya tahu Unpad punya pengalaman yang cukup besar di bidang peningkatan SDM," kata Gubernur Maluku Said Assegaf usai menghadiri upacara penerimaan mahasiswa baru di Universitas Padjajaran, Bandung, Senin (22/8).
Said berkeyakinan, dengan mengirimkan 30 mahasiswa untuk dididik di Unpad maka bisa menghasilkan SDM berkualitas untuk daerah Maluku, khususnya dalam mengelola pembangunan Blok Masela.
"Saya pikir dengan mengirimkan anak-anak ke perguruan tinggi yang berkualitas maka 5 sampai 10 tahun ke depan kita bisa memiliki SDM yang berkualitas, dan tahun depan kami menargetkan akan mengirim 50 orang lagi untuk dididik di Fakultas Teknik Geologi Unpad," katanya.
Di lokasi yang sama, Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan, dikirimnya 30 pelajar dari Provinsi Maluku merupakan komitmen tinggi Gubernur Maluku untuk menciptakan SDM berkualitas di wilayah Maluku. Dikatakan, afirmasi ini dilakukan karena ada kebutuhan Maluku untuk mengembangkan Blok Masela.
"Gubernur ingin semua warganya ikut berperan tapi, dia juga memahami kemampuan human capitalnya masih harus ditingkatkan," kata Tri Hanggono.
Tri Hanggono mengaku senang dengan kepercayaan yang diberikan Gubernur Maluku. Dikatakan, saat ini Unpad memiliki komitmen bahwa kehadiran Unpad tidak hanya untuk mendidik tetapi juga ikut bertanggungjawab terhadap pengembangan suatu wilayah.
"Secara khusus kami ingin kehadiran Unpad bukan hanya pelajar Maluku datang ke sini tapi, kami juga hadir di sana menjadi bagian dari masyarakat Maluku. Jadi ini juga sesuai dengan Nawa Cita dimana negara hadir dan itu diwakili oleh universitas," kata Tri Hanggono. (esy/jpnn)