Sidang Isbat Dimulai, Insyaallah Hari Pertama Puasa Jatuh pada....
jpnn.com, JAKARTA - Penetapan awal Ramadan 1438 Hijriyah atau bulan puasa pada 2017 hampir dipastikan tak akan ada perbedaan, antara metode imkanur rukyat (pengamatan,red) dan hisab.
Dalam paparan analisa tinggi hilal sebelum sidang isbat di kantor Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta, Jumat (26/5), Cecep Nurwendaya anggota tim Hisab-Rukyat Kemenag menjelaskan bahwa secara hisab, posisi hilal saat ini ada di atas delapan derajat.
"Saat ini dikatakan bulan bersahabat, baik hati bulan untuk seluruh Indonesia. Ketinggian hilal sangat tinggi sekarang. 6, 8 derajat di paling timur. Di sini 8,5 derajat," katanya, dalam paparan di ruang serbaguna.
Namun, untuk versi rukyat masih menunggu sidang isbat yang digelar pada petang ini, mulai pukul 18.20 WIB. "Saat ini, paparan ini bersifat informasi. Masih menunggu konfirmasi dari tim rukyat di lapangan," tegasnya.
Dalam sidang isbat, Kemenag tinggal menunggu sambungan telepon yang mengonfirmasi dari 77 tiktik di seluruh Indonesia. Satu titik saja mengonfirmasi melihat hilal, maka secara rukyat bisa dipastikan Sabtu (27/5) adalah awal Ramadan 1438 H.
Apabila secara hisab hilal tingginya di bawah dua derajat, maka kemungkinan awal puasa berbeda antara metode hisab dan rukyat. Tapi karena sore ini tinggi hilal sudah mencapai 8,5 derajat, maka besar kemungkinan awal puasa dengan metode rukyatul hilal dan hisab bakal sama. (dkk/jpnn)