Sidang Kasus Larangan Ekspor Sapi Australia ke RI Berlanjut
Penjualan daging sapi Australia anjlok hingga 15 persen karena "kejijikan" publik atas kekejaman terhadap sapi-sapi di tempat pemotongan hewan di Indonesia. Demikian terungkap dalam persidangan kasus pelarangan ekspor ternak ke Indonesia oleh Pemerintah Australia di tahun 2011.
Neil Williams SC, pengacara mantan Menteri Pertanian Joe Ludwig, dalam persidangan menyatakan keputusan kliennya untuk menghentikan sementara ekspor ternak sapi ke Indonesia saat itu diperlukan demi melindungi reputasi industri peternakan yang lebih luas.
Menteri Ludwig waktu itu memerintahkan penangguhan tersebut pada tahun 2011, menyusul ditayangkannya laporan investigasi Four Corners di ABC TV.
Saat ini sekelompok peternak menuduh Menteri Ludwig saat itu bertindak dengan secara "ceroboh", "tidak proporsional" dan "tidak masuk akal" ketika menghentikan ekspor. Para peternak menggugat ganti rugi sebesar $ 600 juta (sekitar Rp 6 triliun).
Williams mengatakan dalam persidangan bahwa reaksi publik "sangat luas dan sangat berkelanjutan" sehingga menteri Ludwig harus bertindak untuk melindungi perdagangan daging beku, yang nilainya mencapai $ 9 miliar (sekitar Rp 90 triliun).
"Kerusakan reputasi di Australia tersebut mengancam perdagangan daging beku yang jauh lebih berharga," kata Williams.
Dalam persidangan disebutkan terjadinya penurunan 15 persen penjualan dalam seminggu setelah laporan Four Corners disiarkan.
Sidang yang dipimpin Hakim Steven Rares tersebut juga mendengarkan bahwa Menteri Ludwig menangguhkan ekspor ternak karena dia tidak puas sebelum industri terkait dapat memastikan standar kesejahteraan hewan dijunjung tinggi.
Penjualan daging sapi Australia anjlok hingga 15 persen karena "kejijikan" publik atas kekejaman terhadap sapi-sapi di tempat pemotongan hewan di Indonesia. Demikian terungkap dalam persidangan kasus pelarangan ekspor ternak ke Indones
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jokowi Memanfaatkan Prabowo Subianto? Kapolri Bereaksi Begini | Reaction JPNN
-
Rencana BP Taskin Ingin Selaraskan Data Kemiskinan Menjadi Satu Data Tunggal
-
Klarifikasi MWA UI: Gelar Doktor Menteri Bahlil Menyesuaikan Jadwal Yudisium
-
Peduli Lingkungan, Sekolah-Sekolah di Bali Ikut Kompetisi Daur untuk Negeri
-
Wapres Gibran Sapa Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- ABC Indonesia
Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
Kamis, 14 November 2024 – 23:29 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
Rabu, 13 November 2024 – 23:44 WIB - ABC Indonesia
Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
Senin, 11 November 2024 – 23:55 WIB - ABC Indonesia
Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
Jumat, 08 November 2024 – 23:54 WIB
- Investasi
Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya
Senin, 18 November 2024 – 09:15 WIB - Dahlan Iskan
Tafsir Iqra
Senin, 18 November 2024 – 08:05 WIB - Gosip
Denny Sumargo Menyesal Datangi Rumah Farhat Abbas, Ini Sebabnya
Senin, 18 November 2024 – 09:19 WIB - Jogja Terkini
Selamat! Basuki Hadimuljono Dikukuhkan sebagai Ketum PP Kagama
Senin, 18 November 2024 – 10:15 WIB - Parpol
Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
Senin, 18 November 2024 – 11:02 WIB