SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
SIG juga menjalankan proses produksi yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, salah satunya diwujudkan melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian dan industri, sampah perkotaan (municipal solid waste) yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF), biomassa, serta sumber lainnya, untuk menggantikan hingga 20% penggunaan bahan bakar batu bara pada 2030.
Di sisi lain, inisiatif penggunaan bahan bakar alternatif telah membantu perusahaan dalam mereduksi emisi CO2 per ton semen yang di produksi hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional.
Fokus SIG dalam mereduksi emisi CO2, juga dilakukan melalui penggunaan hydrogen injection untuk optimalisasi proses pembakaran di kiln semen sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi energi termal dan listrik, serta mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya untuk substitusi energi listrik pada unit-unit operasional, dan optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste-Heat Recovery Power Generation).
Berkat berbagai upaya yang telah dilakukan, hingga 2023 SIG berhasil menurunkan 17,37% intensitas emisi CO2 cakupan 1 (dari operasional) dibandingkan baseline 2010.
Sedangkan pada cakupan 2 (penggunaan energi tidak langsung) berhasil diturunkan 5,22% dari baseline 2019.
“Operasional bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan adalah sebuah keharusan untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing perusahaan, terutama dalam menghadapi situasi sosial, ekonomi dan politik yang dinamis. Dengan keberlanjutan, SIG siap mengubah tantangan menjadi peluang untuk pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” seru Reni.(chi/jpnn)