Sigit Sebut G20 EDM dan Organisasi Internasional Dukung Isu Prioritas Lingkungan Hidup
jpnn.com, YOGYAKARTA - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro selaku Co-Chair G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDMCSWG) menyatakan para delegasi G20 EDM dan organisasi internasional yang hadir memberikan respons positif atas hasil dialog yang berlangsung selama dua hari.
“Alhamdulillah isu prioritas dan sub prioritas yang kita sampaikan mendapat dukungan dari negara-negara anggota termasuk negara yang diundang dan organisasi internasional yang hadir di pertemuan ini baik secara langsung maupun virtual,” ujar Sigit di Yogyakarta pada Rabu (23/3/2022).
Menurut Sigit, dialog EDM itu membahas tujuh isu prioritas, yaitu land degradation (kerusakan lahan), biodiversity loss (kehilangan keanekaragaman hayati), marine litter (sampah di laut), water (pengelolaan air), sustainable consumption and resources efficiency (konsumsi berkelanjutan dan efisiensi sumber daya), sustainable finance (keuangan berkelanjutan), dan marine protection (perlindungan laut).
“Yang sudah diselesaikan dengan mencari masukan dari negara anggota G20 EDM adalah 6 (enam) isu. Kemudian untuk satu, yaitu sustainable consumption and resources efficiency dilaksanakan nanti di bulan Juni pada pertemuan ke dua,” ujar Sigit.
Sigit menjelaskan jika untuk isu land degradation, para delegasi meminta mempertahankan frame work yang sudah ada, termasuk mendukung upaya-upaya nyata Indonesia merehabilitasi mangrove dan lahan gambut secara besar-besaran saat ini.
Kemudian untuk isu biodiversity loss, secara prinsip, para delegasi mendukung implementasi dari post 2020 kerangka keanekaragaman hayati global.
Selanjutnya terkait penangan marine litter para delegasi sepakat mendukung, dan salah satu yang difokuskan adalah pada bagaimana mendorong sesedikit mungkin plastik terbuang ke laut dengan memasukan kedalam siklus sirkular ekonomi.
Berikutnya terkait isu water, Sigit menyebut para peserta sangat mendukung kalau platfom-nya tidak hanya difokuskan di water security saja, tetapi juga sudah mendukung bagaimana isu water dilanjukan pada pendekatan-pendekatan perbaikan lingkungan dengan pendekatan nature based solutions dan ecosystem based approach.