Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sikap Tegas Bu Mega terhadap Konflik Korea

Kamis, 16 November 2017 – 19:55 WIB
Sikap Tegas Bu Mega terhadap Konflik Korea - JPNN.COM
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat tiba di auditorium Mokpo National University. Foto JPNN.com

jpnn.com, KOREA SELATAN - Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri menyampaikan sikapnya terhadap konflik Korea yang saat ini masih terus berlangsung. Bu Mega menyatakan akan menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan perdamaian di antara kedua negara bertetangga.

"Saya memilih bersama dengan rakyat Korea Selatan dan Korea Utara untuk terus mengupayakan perdamaian kedua negara. Saya pun selalu katakan, kalian sesungguhnya bersaudara, satu rumpun,” kata Bu Mega saat berbicara soal Demokrasi Pancasila dalam orasi ilmiahnya setelah menerima gelar Doktor Honoris Causa bidang demokrasi ekonomi dari Mokpo National University, Korea Selatan, Kamis (16/11).

Sikap tegas tersebut menjadi keputusan Bu Mega karena ajaran dari demokrasi pancasila. Menurutnya, Pancasila telah membimbingnya untuk terus menyuarakan perdamaian dunia, termasuk kaitannya dengan konflik Semenanjung Korea.

"Karena itu pula, saya tidak akan menyerah untuk terus terlibat dalam upaya mencari penyelesaian konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara,” tegas Bu Mega dalam orasi ilmiah berjudul 'Demokrasi Pancasila: Sebuah Demokrasi Ekonomi dan Politik untuk Membangun Tatanan Baru Dunia’ di auditorium MNU.

Bu Mega menyatakan menentang pihak mana pun yang memanfaatkan situasi konflik Korsel dan Korut dengan memperuncing perseteruan.

"Saya menentang pihak mana pun, yang dengan berbagai dalih, lalu mengintervensi kedaulatan kedua negara,” katanya.

Bu Mega meyakini bahwa ada jalan keluar jika memilih jalan dan cara damai dalam menyelesaikan konflik dan sengketa. Yang harus disadari kata dia, apabila konflik Korea Selatan dan Korea Utara semakin mengeras dan sampai berujung pada peperangan, yang paling dirugikan dan menderita adalah rakyat Korea Selatan dan Korea Utara.

"Dalam perjuangan untuk perdamaian yang saya lakukan, saya selalu sisipkan doa bagi rakyat kedua negara. Semoga perang tidak akan pernah terjadi. Semoga perdamaian yang akan selalu terjadi.”

Saya memilih bersama dengan rakyat Korea Selatan dan Korea Utara untuk terus mengupayakan perdamaian kedua negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News