Sikapi Peristiwa 22 Mei, ISNU Minta Elit Politik Bertindak Negarawan
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) meminta para elit politik untuk menjaga dan menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan yang provokatif menyusul memanasnya suhu politik dan terjadinya bentrokan di Jakarta. Hal itu perlu dilakukan agar tidak menimbulkan benturan dan kesalahpahaman di masyarakat.
Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa menegaskan, elit politik sebagai tokoh panutan juga harus memegang prinsip dan bertindak sebagai negarawan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
"Mari kita bersama sama menciptakan iklim politik nasional yang sejuk, bermartabat dalam persaudaraan. Yang dibutuhkan Indonesia sekarang adalah kesejukan dan kedamaian pasca pemilu serentak," ujar Ali di Jakarta, Rabu (22/5).
Baca: Kesampingkan Ambisi Pribadi, Artur Gevorkyan Hanya Ingin Persib Menang
ISNU, lanjut Ali juga menyatakan keprihatinan dan duka cita yang dalam atas terjadinya bentrokan yang menyebabkan korban jiwa dan korban luka luka. Ali berharap aparat, pemerintah dan tokoh masyarakat bersatu padu untuk mendinginkan suasana.
Karena itu, menurut Ali, ISNU mendukung segala upaya aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk menegakkan hukum, menjaga keamanan Ibu Kota dan seluruh wilayah Indonesia serta menindak tegas para perusuh, provokator maupun aktor intelektualnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Pada kesempatan ini, Ali meminta semua elemen bangsa untuk memegang teguh semangat kebersamaan, persatuan dan persaudaraan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengedepankan nilai nilai demokrasi yang beradab dan bermartabat. "Semua harus berjalan dalam koridor demokrasi," tambah Ali.
Terkait ketidakpuasan atas hasil Pilpres maupun Pileg 2019, Ali menyeru semua pihak menggunakan mekanisme dan aturan hukum yang sudah ditetapkan dalam Undang Undang yakni melalui KPU, Bawaslu, dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca: Prabowo - Sandi Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK Jumat Besok