Simak Catatan Gus Jazil soal Pancasila, Indonesia, dan Peradaban Dunia
Begitu juga perang proksi dan pengaruh antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang tetap berlangsung sengit meskipun sirkumstansi global dibebat oleh pandemi Covid-19.
Kunci dari itu semua adalah tetap dijadikannya Pancasila sebagai falsafah hidup yang mendasari setiap kebijakan publik, kebijakan luar negeri, dan praksis-praksis penyelenggaraan negara yang dijalankan pemerintah.
Pancasila yang mengandung nilai dasar atau nilai instrinsik (nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI 1945), nilai instrumental (aturan hukum sebagai penjabaran nilai dasar), dan nilai praksis tidak hanya dipahami secara normatif saja.
Hal itu diejawantahkan secara nyata dalam laku-laku operasional yang memberikan kemaslahatan bagi bangsa dan negara. Implementasinya memang tidak selamanya berjalan dengan lancar.
Ada berbagai resistensi masyarakat terkait kebijakan pemerintah di masa pandemi, begitu juga unjuk rasa kalangan masyarakat dalam melihat dan merespons dinamika politik yang berkembang.
Suatu hal yang patut diapresiasi dari bangsa Indonesia adalah kemampuan keluar dari situasi sulit di masa pandemi tidak menjadikan kita berpuas diri.
Amanat pembukaan UUD 1945 agar Indonesia turut berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian dunia menjadi penggerak bagi Indonesia untuk makin berkontribusi di kancah global.
Dikaitkan dengan visi kebangsaan yang ada dalam Pancasila dan perkembangan lingkungan strategis global dewasa ini, dengan spirit Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, Indonesia berkomitmen membangun peradaban dunia.