Simak Hasil Penelitian Terkini Soal Virus Flu Babi Baru Berpotensi Pandemi
jpnn.com, BEIJING - Dari hasil penelitian terbaru Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC), bahwa virus flu babi baru tidak berpotensi pandemi.
Publikasi yang dirili pada jumat itu, mengungkap bahwa risiko pandemi flu babi yang disebabkan oleh virus G4, tidak bertambah.
Dari hasil penelitian itu, Beijing pun mulai melonggarkan pengamanan terkait kemunculan gelombang kedua COVID-19, seiring dengan makin menurunnya angka kasus baru.
Menurut CCDC, flu Eurasia seperti flu babi tipe H1N1 yang mengandung virus G4 memang dapat menginfeksi manusia, tetapi belum cukup kuat menular dari manusia ke manusia.
Kemungkinan masyarakat umum terinfeksi flu babi sangat rendah, tetapi yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga kebersihan individu dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari serta menghindari kontak langsung dengan binatang ternak, unggas, dan binatang liar, kata CCDC.
Ada temuan bahwa virus G4 dapat dikaitkan dengan reseptor virus influenza pada manusia melalui saluran pernapasan atas, dan dapat menular melalui titik air dari virus melalui batuk atau bersin (droplet) seperti halnya COVID-19.
Sementara itu, warga yang tinggal di wilayah berisiko rendah di Beijing sudah tidak lagi memerlukan hasil negatif tes asam nukleat, jika hendak meninggalkan ibu kota setelah gelombang kedua COVID-19 sudah berhasil dikendalikan. Kebijakan itu berlaku mulai Sabtu.
Beijing hanya mendapati dua kasus baru pada Kamis (2/7), atau tinggal satu digit dibandingkan awal gelombang kedua yang mewabah mulai 11 Juni dengan 36 kasus, sehingga sampai saat ini jumlahnya menjadi 331 kasus positif.