Simak Nih, Saran Erick Thohir untuk Prilly Latuconsina Mengelola Klub Sepak Bola
"Contoh kalau saya bilang 55 persen pengeluaran berdasarkan revenue, kalau di Amerika mungkin mudah diprediksi, kalau di Eropa juga mudah tetapi masalahnya kalau di Eropa bola sudah sesuatu yang dikutiin setiap hari, mereka kadang tidak disiplin masalah gaji," kata Erick.
Menurut dia, di Indonesia memang masih mencari bentuk.
Sebab, pendapatan masih dari sponsor.
"Jadi itulah kenapa, semestinya di Indonesia harus mesti disiplin lagi karena ketidakpastian pendapatan dari income bukan dari media,” tambahnya.
Pria yang pernah menjadi wakil komisaris Persib Bandung itu juga mengingatkan kepada Prilly Latuconsina bahwa sepak bola punya godaan yang bernama ego.
Menurut Erick, Egodapat menutup mata pemilik untuk melihat klub sepak bola dari sudut pandang bisnis.
"Harus diseimbangkan antara ego dan bisnis. Memang tidak mudah, tetapi saya yakini kalau kita mau berdisiplin dan me-manage tidak hanya mengejar sebuah nama saja.
“Ego harus di-breakdown. Ini yang saya rasa penting juga harus dekat dengan fans,” katanya.