Simak Pembelaan Marquez atas 3 Insiden di MotoGP Argentina
jpnn.com, TERMAS DE RIO HONDO - Rider Repsol Honda Marc Marquez membela diri atas tiga kenakalannya yang berujung penalti dalam race MotoGP Argentina, Senin (9/4) dini hari WIB.
Marquez menegaskan, sepanjang kariernya dia tidak akan pernah berpikir akan melewati pembalap dan berharap lawannya terjatuh. "Itu tidak pernah saya pikirkan (rencanakan)," katanya seperti dikutip dari laman Crash.
Juara bertahan MotoGP itu lalu menjelaskan bahwa tiga kasusnya dalam balapan di Termas de Rio Hondo, Senin (9/4) dini hari WIB beralasan.
Pertama saat insiden di grid. Marquez bermasalah dengan mesin motornya saat start akan dimulai dengan kondisi kacau-balau karena informasi cuaca yang membuat banyak rider mengganti ban.
"Ketika saya tiba di grid saya punya masalah dengan mesin, mati. Saya mengangkat tangan saya, tetapi tidak ada orang (petugas/marshal) di sana. Kemudian saya mulai mendorong motor saya dan untungnya sepeda motor itu hidup," tutur Marquez.
Sesaat, dia tidak tahu apa yang kemudian harus dilakukan. "Saya tahu (aturan) kalau motornya mati, saya harus pergi dari grid, tapi motornya menyala. Ketika marshal tiba, saya bertanya 'pitlane atau grid?'. Saat itu, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kemudian marshal itu melepaskan tangannya dari motor, dan saya melihat marshal lain yang dibuat seperti ini (jempol ke atas). Mereka pergi dan saya hanya mengerti saya harus pergi ke tempat saya," ungkap Marquez.
Namun saat balapan sudah berjalan, Marquez melihat di dasbornya muncul 'penalti'. "Sesuatu yang saya tidak mengerti karena jika satu marshal mengatakan Anda diizinkan, mengapa kemudian mengatakan setelah beberapa lap Anda tidak diizinkan dan Anda memiliki ride through (harus masuk ke pitlane dengan kecepatan maksimum 60 km/jam)," katanya.
Hukuman pun dia lakoni. Marquez keluar dari lintasan untuk masuk ke pit. Saat kembali ke lintasan dia berada di posisi ke-19. "Saya merasa mendapat informasi yang salah oleh petugas di grid," ucap Marquez.