Sinergi Bea Cukai Magelang dan Pemkab Temanggung Kembangkan Industri Hasil Tembakau
jpnn.com, TEMANGGUNG - Berada di dataran tinggi yang membentang dari lereng Gunung Sumbing sampai Gunung Sindoro menjadikan Kabupaten Temanggung sebagai surga bagi tanaman tembakau.
Kabupaten ini bahkan merupakan salah satu dari lima daerah penghasil tembakau terbaik dan termahal di Indonesia.
Tembakau yang menjadi ciri khas dan primadona dari Temanggung adalah tembakau srintil, yang terkenal dengan cita rasa dan kualitas nomor satu di Indonesia.
Menjawab tantangan untuk mengembangkan keunggulan dan potensi tembakau di Temanggung, Bea Cukai Magelang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung, untuk melakukan asistensi cukai.
Kepala Kantor Bea Cukai Magelang, Heru Prayitno, mengunjungi Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq, yang didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM, dan Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar, pada Jumat (7/8) lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Heru Prayitno mengimbau agar Kabupaten Temanggung dapat menyerap dan memperluas produksi tembakau dengan mengembangkan industri hasil tembakau tersebut dan siap untuk membantu melalui perizinan dan pelayanan bea cukai yang makin cepat dan mudah.
"Temanggung sudah terkenal akan kualitas dan kuantitas produk tembakaunya, kami harap itu dapat dikembangkan menjadi industri pabrik hasil tembakau agar produksi dari para petani tembakau dapat diserap dan diperluas secara optimal. Kami siap membantu dari sisi perizinan dan pelayanan," ungkapnya.
Di sisi lain, daerah Temanggung juga mendapat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp30,13 miliar. Dana ini digunakan untuk mendukung program jaminan kesehatan, peningkatan mutu tembakau, pembinaan industri tembakau, pembinaan lingkungan sosial, dan sosialisasi ketentuan di bidang cukai serta pemberantasan barang kena cukai ilegal di wilayah Temanggung yang dilakukan bersama Bea Cukai Magelang.