Sinergi REI DKI Jakarta Wujudkan Jakarta Hijau, Ramah Lingkungan & Humanis
jpnn.com, JAKARTA - Para pengembang yang tergabung dalam asosiasi REI DKI Jakarta berkontribusi dalam upaya mewujudkan Jakarta Hijau Ramah Lingkungan.
Salah satu kontribusi yang dilakukan di antaranya dengan penyediaan realestat lewat pendekatan properti hijau dan penyiapan prasarana melalui pendekatan infrastruktur hijau.
“Pendekatan properti hijau dilakukan melalui penataan ruang kawasan yang berorientasi hijau, konsep desain bangunan yang berupaya mereduksi konsumsi energi dan air, tersedianya ruang terbuka hijau yang memadai, serta konektifitas atau pengintegrasian proyek dengan akses transportasi umum,” ujar Arvin F. Iskandar, Ketua DPD REI DKI Jakarta, Rabu, (29/11).
Sedangkan pendekatan infrastruktur hijau dilakukan dengan membuat infrastruktur yang mendukung gaya hidup hijau seperti banyaknya akses bagi pejalan kaki dan pesepeda, adanya sarana peresapan air dan sistem pengelolaan air bersih kotor, pengelolaan air yang efisien dengan konsep reduce-reuse-recycle dan tersedianya sistem pengelolaan sampah sejak dari rumah.
Pada kesempatan yang sama, Afan Adriansyah Idris, asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, yang mewakili Gubenur DKI Jakarta mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 50%.
Selain itu, Pemprov DKI menargetkan nol emisi pada 2050.
"Kota Jakarta ditargetkan menjadi kota berketahanan iklim pada tahun 2030. Menjadi kota berketahanan iklim berarti Jakarta tidak hanya berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30% dan target sebesar 50% pada tahun 2030, tetapi juga target untuk mencapai Net Zero Emission pada 2050,” terangnya.
Raymond A. Arfandy, Sekretaris Jenderal DPP REI pada kesempatan tersebut juga mendukung upaya pemerintah untuk bersinergi dalam mengurangi dan menciptakan lingkungan hijau sesuai dengan penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau.