Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Singapura, AS dan Uni Eropa Mulai Fokus pada Obat COVID, Australia Diminta Tidak Ketinggalan

Kamis, 22 Juli 2021 – 18:13 WIB
Singapura, AS dan Uni Eropa Mulai Fokus pada Obat COVID, Australia Diminta Tidak Ketinggalan - JPNN.COM
Associate Professor Steven Tong dari Doherty Institute menyatakan pengobatan COVID yang lebih baik di Australia sangat mendesak saat ini. (ABC News: Daniel Fermer)

"Obat yang bisa diminum sebagai tablet, sangat aman dan tidak perlu banyak pemantauan. Jika kita memiliki tiga hal ini, akan menjadi terobosan besar," ujarnya.

Australia belum pasti beli obat antibodi 

Saat ini salah satu obat antibodi monoklonal baru - diproduksi oleh GlaxoSmithKline (GSK) - sedang dievaluasi oleh badan pengawas obat-obatan untuk "penggunaan yang dipercepat" di Australia.

Pemerintah Singapura telah menandatangani perjanjian pembelian untuk obat tersebut, yang disebut Sotrovimab, dan telah disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat.

Uni Eropa juga telah membeli dosis antibodi monoklonal lain yang disebut Regeneron. Obat ini yang digunakan untuk mengobati mantan Presiden AS Donald Trump ketika ia tertular COVID tahun lalu.

Dalam pernyataan kepada ABC, GSK menjelaskan pihaknya berusaha mengirimkan obat ini kepada penderita COVID di Australia.

"GSK telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah di berbagai negara untuk memastikan akses yang tepat waktu, termasuk melalui perjanjian pembelian lanjutan yang secara paralel berjalan dengan proses persetujuan aturan. Jalur akses di Australia masih belum jelas," katanya.

"GSK ingin bermitra dengan pemerintah dalam mencapai kesepakatan ini, yang akan menjadi langkah penting untuk memastikan akses (mendapatkan pasokan obat)," tambahnya.

Juru bicara oposisi untuk urusan kesehatan Mark Butler mengatakan pemerintah Australia harus segera membuat perjanjian pembelian obat COVID, terlepas dari belum adanya persetujuan akhir badan pengawas obat-obatan (TGA).

Australia dikhawatirkan akan ketinggalan bila tidak segera mengamankan pasokan obat COVID di saat negara lain mulai mengalihkan fokusnya dari vaksinasi ke obat-obatan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News