Singapura, AS dan Uni Eropa Mulai Fokus pada Obat COVID, Australia Diminta Tidak Ketinggalan
"Obat yang bisa diminum sebagai tablet, sangat aman dan tidak perlu banyak pemantauan. Jika kita memiliki tiga hal ini, akan menjadi terobosan besar," ujarnya.
Australia belum pasti beli obat antibodi
Saat ini salah satu obat antibodi monoklonal baru - diproduksi oleh GlaxoSmithKline (GSK) - sedang dievaluasi oleh badan pengawas obat-obatan untuk "penggunaan yang dipercepat" di Australia.
Pemerintah Singapura telah menandatangani perjanjian pembelian untuk obat tersebut, yang disebut Sotrovimab, dan telah disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat.
Uni Eropa juga telah membeli dosis antibodi monoklonal lain yang disebut Regeneron. Obat ini yang digunakan untuk mengobati mantan Presiden AS Donald Trump ketika ia tertular COVID tahun lalu.
Dalam pernyataan kepada ABC, GSK menjelaskan pihaknya berusaha mengirimkan obat ini kepada penderita COVID di Australia.
"GSK telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah di berbagai negara untuk memastikan akses yang tepat waktu, termasuk melalui perjanjian pembelian lanjutan yang secara paralel berjalan dengan proses persetujuan aturan. Jalur akses di Australia masih belum jelas," katanya.
"GSK ingin bermitra dengan pemerintah dalam mencapai kesepakatan ini, yang akan menjadi langkah penting untuk memastikan akses (mendapatkan pasokan obat)," tambahnya.
Juru bicara oposisi untuk urusan kesehatan Mark Butler mengatakan pemerintah Australia harus segera membuat perjanjian pembelian obat COVID, terlepas dari belum adanya persetujuan akhir badan pengawas obat-obatan (TGA).