Sinyal Rekonsiliasi Hamas-Fatah
Jumat, 27 Februari 2009 – 06:41 WIB
Kesepakatan itu sangat berarti untuk kemaslahatan jangka panjang Palestina. Kepentingan jangka pendeknya, akan memudahkan upaya rekonstruksi Gaza yang hancur lebur dihantam operasi militer 22 hari Israel sejak akhir Desember lalu hingga menjelang Presiden Amerika Serikat Barack Obama dilantik 20 Januari. Itu akan memuluskan bantuan luar negeri dari Barat dan negara-negara lain yang selama ini menolak bantuan Gaza dikelola Hamas. Selain itu, Palestina secara utuh dapat lebih leluasa membaur dalam komunitas internasional.
Dialog rekonsiliasi itu pernah ditawarkan Mesir pada November lalu. Namun, Hamas yang awalnya setuju kemudian menarik diri dengan dalih Fatah masih menangkapi pejuang Hamas di Tepi Barat. Setelah Gaza hancur diserang Israel bulan lalu, barulah jalan rekonsiliasi itu terbuka kembali.