Sistem Layanan di Pelabuhan Tanjung Perak Lebih Bagus Dibanding Singapura dan Malaysia, Kok Bisa?
jpnn.com - SURABAYA – Sistem kontrol kontainer serba remote di Pelabuhan Tanjung Perak dapat nilai plus dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Pasalnya, sistem remote itu mempercepat kontrol barang di pelabuhan.
“Pelayanan publik di Pelabuhan Tanjung Perak berjalan baik.Banyak inovasi yang diciptakan untuk mempermudah pelayanan," kata Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Komunikasi, Sosial dan Politik M. Fariza Y Irawady dalam siaran pers yang diterima JPNN.com, Rabu (4/11) pagi.
Fariza yang juga koordinator tim pemantau dan evaluasi di Surabaya dan Semarang ini menambahkan, salah satu inovasi yang dilakukan Pelabuhan Tanjung Perak adalah sistem kontrol kontainer yang menggunakan alat seperti remote untuk mengatur penumpukan kontainer. Operator sistem ini semuanya perempuan.
“Baru ada lima negara termasuk Indonesia yang menggunakan sistem remote contol untuk mengatur penumpukan kontainer ini. Malaysia dan Singapura saja kalah dengan kita. Ini langkah bagus untuk mengurangi dweling time. So far secara keseluruhan di sini bukan hanya baik tapi harus menjadi branch mark bagi pelabuhan lain," tutur lelaki yang biasa disapa Caca ini.
Caca menambahkan, sedikitnya ada 25 kategori penilaian pelayanan publik yang dilakukan oleh tim pemantau KemenPAN-RB. Diantaranya yaitu standar pelayanan publik, publikasi maklumat, survey kepuasan masyarakat, sistem pengaduan yang bisa diakses, media untuk pengakuannya hingga sarana prasana.
“Check list itu semua akan jadi bahan evaluasi kami dalam bentuk pelayanan maupun peningkatan. Supaya pelabuhan-pelabuhan lain memiliki tolok ukur," kata Caca.
Sementara itu, GM PT Pelindo III Eko Harjadi mengatakan, PT Pelindo telah menetapkan standar dan maklumat pelayanan seperti siap melayani 24 jam 7 hari, 10 menit standar pelayanan kapal, penanganan pengaduan yang ada di lapangan, melalui email atau melalui gadged, dan melakukan survei kepuasan publik yang melibatkan pihak ketiga.
“Kami juga memiliki inovasi dan upaya peningkatan kualitas, diantaranya yaitu pelayanan cluster terminal (penumpang, CPO, cargo, pelayanan rakyat), penerapan sistem aplikasi anjungan (pelayanan melalui website), terminal penumpang modern, penerapan SIMPANDU dan SIMTUNDA, pemenuhan kebutuhan SBPP (15 unit kapal tunda, 7 unit motor Pandu, dan 3 unit RIB), penambahan petugas pandung (eksisting 64 orang) hingga penambahan 2 CC (container crane) di Terminal Nilam," terang Eko.