Siswa SMA di Bogor Diajak Disiplin Periksa Fakta dan Jaga Etika di Medsos
jpnn.com, BOGOR - Para siswa SMA di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diajak untuk disiplin memeriksa fakta dan menjaga etika di media sosial. Ajakan itu disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi pada Selasa (9/5).
Dalam acara bertema “Periksa Fakta Sederhana", Pengelola Data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Mohamad Romal Pahlawan mengatakan dalam ruang digital diperlukan etika yang melingkupi kesadaran, tanggung jawab, kejujuran, dan hal-hal yang bernilai kemanfaatan dan kebaikan.
Selain itu, ada netiket atau etika berinternet yang menuntut semua pihak untuk menyadari jika berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain.
“Dengan media digital inilah kita bisa beradaptasi dalam berbagai hubungan dengan banyak orang yang melintasi geografis dan budaya, maka dari itu segala aktivitas yang kita lakukan di ruang digital dan menggunakaan media digital itu memerlukan etika,” sebutnya.
Konsultan Teknologi Informasi Eka Y. Saputra memberikan tips untuk menyikapi berita palsu. Di antaranya agar melatih sikap skeptis, curiga terhadap judul berita yang sensasional, selalu mengamati kredibilitas situs web atau akun medsos, mengecek keaslian foto dan sumber berita, serta juga tahan nafsu berkomentar.
“Tahan nafsu berkomentar, belajarlah untuk menahan diri dari selalu berpendapat. Tahan keinginan berbagi info, hati-hati Ketika mau menyebar informasi, kalau itu tidak terlalu penting atau menurut kalian itu tidak benar, sebaiknya tidak usah disebar,” jelasnya.
Content Creator Tamara Azizah menilai media sosial memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena itu, harus dipahami kelebihan dan kekurangan media sosial tersebut, di antaranya di dalam Facebook informasinya terlalu beragam lantaran penggunanya yang heterogen.
Lalu pada Instagram terdapat fitur untuk meningkatkan kualitas gambar dan video.