Sita Rp 85,6 Miliar di Bandara
jpnn.com - PANAMA CITY - Polisi Panama sedang sibuk. Senin lalu (13/1) mereka menemukan delapan koper berisi uang.
Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai sekitar USD 7,2 juta atau setara dengan Rp 85,6 miliar. Hingga kemarin (16/1) polisi belum bisa mengungkap misteri di balik uang kertas tersebut.
Semuanya berawal dari petugas Bandara Internasional Tocumen di Kota Panama. Awal pekan ini mereka menemukan tumpukan uang kertas di delapan koper.
Uang-uang itu, tampaknya, sengaja disembunyikan. Sebab, tumpukan uang kertas tersebut berada di kantong tersembunyi koper-koper tersebut. "Sebagian besar uang kertas itu terdiri atas pecahan USD 100," kata polisi.
Jaksa Javier Caraballo yang banyak menangani kasus narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) mengaku mendapatkan informasi mengenai uang panas sejak pekan lalu. Senin lalu dia mengatakan bahwa uang hasil transaksi narkoba sedang menuju Panama. Pada hari yang sama, polisi Panama sukses menyita delapan koper berisi uang haram tersebut.
"Kami menerima laporan intelijen tentang uang hasil transaksi narkoba yang masuk Panama melalui Bandara Internasional Tocumen. Petugas kami pun langsung bergerak," terang Caraballo.
Petugas langsung mengamankan tumpukan uang kertas yang diduga berasal dari Honduras tersebut. Selain itu, polisi menangkap tiga orang yang membawa delapan koper tersebut.
Kemarin tiga pembawa koper yang berasal dari Honduras itu masih menjalani pemeriksaan. Mereka mengaku membawa delapan koper sarat uang tersebut dari Kota Tegucigalpa.
Saat bertolak dari ibu kota Honduras itu, tiga pria tersebut tidak mengalami kendala apa pun. Mereka bahkan lolos dari pemeriksaan keamanan meski membawa koper yang jumlahnya berlebih.
Kini polisi Panama bekerja sama dengan aparat Honduras untuk mengusut penemuan delapan koper berisi uang yang jumlahnya tidak sedikit itu. Penyelidikan juga fokus di Bandara Internasional Toncontin yang pengamanannya terkesan lemah.
Selama ini Panama memang menjadi salah satu negara tujuan kartel obat bius Amerika Latin untuk melakukan pencucian uang alias money laundering. (AP/CNN/hep/c10/tia)