Siti Zuhro: Kebangkitan Aspirasi Umat Luar Biasa
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, langkah pasangan capres – cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno lebih mudah di Pilpres 2019, ketika kepuasan publik pada pasangan petahana tidak berdampak bagi elektabilitas pasangan nomor urut 01.
"Kebangkitan aspirasi umat luar biasa. Itu kekuatan dari lawan tanding. Bagaimana berjibakunya Prabowo dan Sandi. Berapa ribu titik sudah didatangi Sandi. Itu menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat," ujar Siti pada diskusi bertajuk 'Kampanye 02 Sering Diganggu: Tegakkan Fair Play!' yang digelar di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, di Jakarta, Rabu (10/4).
Wanita yang akrab disapa Mbak Wiwiek ini mengakui, sebagai petahana pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin memang memiliki otoritas, fasilitas dan networking. Hanya saja kondisi yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan pasangan capres nomor urut 01 menghadapi lawan tanding yang tidak main-main.
BACA JUGA: Iwan Fals Bilang Pilih Presiden dan Wakilnya itu Gampang
"Biar punya otoritas, fasilitas dan networking, tetapi kalau masyarakat melalui pemilih menginginkan adanya pemerintahan baru, tidak bisa dibendung. Ini risiko dari demokrasi parsipatoris," ucapnya.
Mbak Wiwiek lebih lanjut mengatakan, Pilpres 2019 juga memberikan nuansa-nuansa kebaruan yang luar biasa.
BACA JUGA: Massa Jokowi Bakal Membeludak Akibat Tantangan dari Fahri Hamzah
"Politik itu momentum. Setiap era ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada eranya. Animo masyarakat tetap tinggi kepada Pak Prabowo. Ini yang tidak terjadi pada Pilpres 2014. Mau ada apa pun terhadap Prabowo-Sandi, sulit untuk mengalihkan perhatian itu. Menjadi petahana bukan seluruhnya mudah, tak menjamin masyarakat tetap oke terhadap dirinya," pungkas Wiwiek. (gir/jpnn)