Sjafrie Persilakan Sukhoi Diaudit
Selasa, 27 Maret 2012 – 07:26 WIB
Menurutnya, pembelian pesawat tempur Sukhoi dari Rusia tersebut menggunakan kredit komersial biasa, dan bukan pinjaman luar negeri. Hal ini karena state credit tidak disetujui pihak pemerintah Rusia selain karena Kementerian Keuangan RI tidak memasukkan pembelian Sukhoi dalam state credit Indonesia.
Kementerian Keuangan RI sendiri hanya mengakomodasi penggunaan state credit untuk pembelian kapal selam kiloclass diesel electric dari sisa state credit sebesar USD 700 juta. State credit negara telah digunakan sebesar USD 300 juta dari total alokasi sebesar USD 1 miliar.
”State credit di dalamnya tidak terdapat Sukhoi karena dalam state credit pemerintah Rusia tidak mengakomodasi sukhoi. Yang diakomodasi pemerintah adalah kapal selam. Tapi, karena kita tidak membeli kapal selam, sisanya pernah diusulkan oleh Kemenhan agar bisa digunakan untuk beli Sukhoi. Tapi, tidak disetujui federal service on militery technical operation di Rusia,” ungkap Sjafrie.