Skandal Dibalik Gerakan Anti Tembakau Global
Jumat, 02 Juli 2010 – 06:42 WIB
Judul tulisan di atas melukiskan betapa perang nikotin tidak lebih dari sebuah intrik-intrik korporasi farmasi internasional untuk meraup keuntungan secara materi melalui teror bahaya racun nikotin. Bagaimana koorporasi farmasi internasional meraup kentungan besar melalui kampanye anti nikotin, yang mengemas diri sebagai dewa penyelemat dengan menggandeng lembaga publik dan hukum global. Berikut adalah bagian akhir tulisan Wanda Hamilton yang dinukilkan dari buku Nicotine War. Perang Nikotin, sebagaimana digambarkan oleh Wanda Hamilton sudah nyaris dimenangkan oleh korporasi-korporasi farmasi internasional. Kemenangan ini, tidak
lepas dari suksesnya kampanye-kampanye internasional yang dilakukan sejumlah NGO anti tembakau dan dukungan dari organisasi kesehatan dunia WHO. Seperti telah diuraikan sebelumnya, gencarnya perang global melawan tembakau itu diawali dengan peluncuran prakarsa bebas tembakau (Free Tobacco Initiative), yang menjadi salah satu dsri tiga project cabinet WHO. Program ini merupakan pelaksanaan kebijakan WHO Health for All in the 21 a Century, di bawah rejim Direktur Jenderal WHO Dr. Gro Harlem Brundtland, mantan Perdana Menteri Norwegia.
Proyek Prakarsa Bebas Tembakau ini didukung dana dari tiga korporasi farmasi besar, yakni Pharmacia & Upjohn, Novartis, serta GlaxoWellcome. Kemitraan antara
WHO dan ketiga korporasi farmasi itu diumumkan langsung oleh Brundland dalam pidatonya di forum ekonomi dunia di Davos, Swiss pada akhir Januari 1999. Dalam pidatonya itu, Brundtland menegaskan, bahwa ketiga korporasi farmasi yang mendukung gerakannya merupakan manufaktur produk-produk Nicotine Replacement Treatment (NRT).
Judul tulisan di atas melukiskan betapa perang nikotin tidak lebih dari sebuah intrik-intrik korporasi farmasi internasional untuk meraup keuntungan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Sikap PDIP Masih Dinanti
-
Wapres Maruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Mampu Kalahkan Guinea
-
2.086 Hektare Lahan IKN Masih Bermasalah, AHY Bilang Begini
-
Menteri Anas: Ada 4 Instansi Belum Mengusulkan Formasi CASN
-
Wasit VAR Piala Asia U-23 Bikin Resah, Jenderal Gadungan TNI Beraksi | Reaction JPNN
BERITA LAINNYA
- Kesehatan
6 Manfaat Susu Kedelai, Bikin Kolesterol Ambyar
Selasa, 07 Mei 2024 – 07:41 WIB - Kesehatan
Usir Nyamuk dengan Menggunakan 4 Jenis Tanaman Ini
Selasa, 07 Mei 2024 – 06:51 WIB - Kesehatan
6 Makanan Kaya Karbohidrat yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Selasa, 07 Mei 2024 – 02:02 WIB - Kesehatan
5 Manfaat Wortel, Bantu Cegah Penyakit Ini Menyerang Anda
Selasa, 07 Mei 2024 – 02:01 WIB
BERITA TERPOPULER
- Pilkada
Respons Hasto PDIP soal Duet Anies - Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Tidak Disangka
Selasa, 07 Mei 2024 – 09:53 WIB - Hukum
6 Kasus Pembunuhan & Penemuan Mayat Waktu Berdekatan, Terakhir Paling Gempar
Selasa, 07 Mei 2024 – 08:31 WIB - Sepak Bola
Jadwal Leg II Semifinal Liga Champions PSG Vs Borussia Dortmund, Bayarlah Utang!
Selasa, 07 Mei 2024 – 08:35 WIB - Sport
Satoru Mochizuki Bongkar Penyebab Indonesia Kalah Telak, Sentil Transisi Permainan
Selasa, 07 Mei 2024 – 08:58 WIB - Gosip
Ria Ricis Cerai dari Teuku Ryan, Begini Komentar Putra Siregar
Selasa, 07 Mei 2024 – 10:33 WIB