Skytrain Soetta Bikin Pariwisata Indonesia Makin Kompetitif
jpnn.com, JAKARTA - Fasilitas dan layanan di Bandar Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, semakin berkelas dunia. Setelah dilakukan uji coba, kereta layang tanpa awak atau Skytrain, diresmikan Minggu (17/9).
Kehadiran skytrain ini akan membuat salah satu pintu masuk utama wisatawan dunia ini bakal semakin nyaman dan memberikan pengalaman travelling menyenangkan. Sebab, menurut Menpar Arief Yahya, 30 persen wisman masuk via Soekarno Hatta, 40 persen lewat Ngurah Rai Bali dan 20 persen menyeberang ke Batam Bintan (Kepri).
Peresmian Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Dalam kesempatan itu ketiganya sempat mencoba langsung kereta yang melayani perpindahan penumpang antarterminal ini.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pengerjaan Skytrain hingga akhirnya resmi beroperasi hanya membutuhkan waktu selama 12 bulan. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara BUMN dengan swasta dan perusahaan asing.
"Saya sangat bangga karena dalam waktu 12 bulan bisa selesai. Ini berkat sinergi yang baok antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan," ujar Rini Soemarno.
Kehadiran Skytrain dikatakan Rini tentunya bakal meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang. Termasuk juga wisatawan mancanegara yang tahun ini ditargetkan mencapai angka 15 juta kunjungan.
Hal senada dikatakan Menhub Budi Karya Sumadi. Ia mengaku sangat bangga dengan apa yang dicapai Angkasa Pura II. Pengoperasian Skytrain hari ini bertepatan dengan Hari Bhakti Kemenhub. "Angkasa Pura II telah memberikan satu bakti yang luar biasa kepada masyarakat melalui skytrain ini," kata Budi Karya Sumadi.
Secara khusus ia menyebut kehadiran Skytrain akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu pintu masuk utama wisman.
Bandara ibarat halaman depan Indonesia yang menjadi pintu gerbang utama tempat orang asing menginjakkan kaki di Indonesia.