SMK di Papua Sulit Ikuti Perkembangan Otomotif
Jumat, 14 Mei 2010 – 21:31 WIB
Di samping itu, Ricky juga menerangkan bahwa masalah pendidikan kejuruan di Papua bukan hanya soal dana, tetapi juga merembet ke soal sarana dan prasarana serta tenaga gurunya sendiri. Dijelaskan, hingga saat ini belum ada perguruan tinggi yang menghasilkan guru produktif, khususnya di bidang otomotif, listrik, dan elektro.
“Kami sudah mengadukan hal ini berkali-kali ke tingkat provinsi. Namun belum ada hasilnya. Kalaupun saat ini dibangun, mungkin kami baru bis merasakan hasilnya sekitar lima tahun ke depan,” tandasnya. (cha/jpnn)