Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

SMRG Fokus pada Analisis Berbasis Data Aktivitas di Medsos

Minggu, 29 Oktober 2017 – 12:58 WIB
SMRG Fokus pada Analisis Berbasis Data Aktivitas di Medsos - JPNN.COM
Media Sosial. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - Aktivitas di media sosial saat ini dinilai sudah meresahkan dan mengancam persatuan bangsa. Terkait dengan hal itu, sejumlah dosen perguruan tinggi di Yogyakarta membentuk Social Media Research Group (SMRG). SMRC ini fokus pada analisis berbasis data aktivitas di media sosial.

“Kami mencermati aktivitas di media sosial sudah masuk pada tahap polarisasi yang mengarah pada perpecahan bangsa,” ujar Iswandi Syahputra, peneliti media sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta usai rapat pembentukan Social Media Research Group (SMRG) di Yogyakarta, Sabtu (28/10).

Menurutnya, polarisasi di media sosial tersebut akan semakin mengeras bila menyentuh identitas politik aliran. Polarisasi di media sosial ini terbentuk dari aktivitas politik. Sehingga, jika aktivitas di media sosial menyentuh isu politik, polarisasi tersebut muncul di media sosial.

Karena itu, kata dia, saat ini bukan saja diperlukan literasi digital bagi netizen, tapi dibutuhkan data dan hasil riset sederhana yang disampaikan melalui media sosial sebagai bentuk aktivitas positif.

“Karena itu memang diperlukan analisis berbasis data aktivitas di media sosial. Itulah mengapa kami mendirikan SMRG,” jelasnya.

Terkait dengan hal tersebut, Pendiri Media Kernel Indonesia, Ismail Fahmi sebagai penggagas yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyambut baik inisiatif yang diambil para dosen di Yogyakarta untuk membentuk SMRG

“Pihak saya siap membantu menyediakan data aktivitas di sosial media yang dibutuhkan untuk kepentingan publikasi riset ini di sosial media,” jelasnya.

Sementara itu, Jerri Irgo, LO PPs FTI UII Yogyakarta yang turut hadir menyatakan belum banyak kontribusi perguruan tinggi dalam membangun aktivitas positif di media sosial.

Berbagai aktivitas di media sosial yang mendorong perpecahan akan dianalisis berdasarkan data yang tersedia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News