Soal Pemahaman Puncak Arus Balik, Menhub Anggap Lucu
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai, pemahaman soal puncak arus balik pada lebaran itu sebagai sesuatu yang lucu. Di mana, seolah-olah orang tidak tahu mengenai arus balik.
Padahal, puncak arus balik sudah bisa diketahui dari tiket yang dibeli oleh penumpang ketika mudik. Misalnya saja, pada penumpang yang menggunakan pesawat terbang.
"Sebenarnya, pemahaman puncak arus balik itu, itu kan lucu. Seolah-olah orang itu enggak tahu, terus diprediksi. Kayak misalnya moda udara, itu pasti sudah tahu karena hampir 100 persen tiket sudah dijual," ucap Jonan di Pusat Koordinasi Monitoring Lebaran Kementerian Perhubungan di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/7).
Ia menjelaskan, puncak arus balik pesawat berbeda-beda. "Setiap airline beda-beda, termasuk rute, segmen, dan sebagainya. Ada yang airlnine puncaknya tanggal besok, karena besok sudah masuk, ada yang tanggal 26 dan 27, dan sebagainya," kata Jonan.
Namun, Jonan mengatakan, jadwal keberangkatan seorang penumpang pesawat terbang bisa berubah. Perubahan jadwal itu bisa disebabkan gangguan alam yang akhirnya membuat penerbangan terganggu.
"Kecuali, kalau sampai terjadi ada gangguan alam. Kalau sudah ada gangguan alam harus di reroute, ditunda dan sebagainya," ungkap mantan Direktur Utama PT KAI ini.
Jonan menambahkan, kereta api tidak mengenal arus puncak balik. Sebab, ia mengungkapkan, tiket yang dibeli penumpang biasanya sudah mencakup pulang dan pergi.
"Kalau kereta api, tiketnya sudah dijual ya pulang pergi. Jadi enggak ada arus puncak," tandas Jonan. (gil/jpnn)