Soal Revitalisasi Taman Tebet Menuai Kritik, Begini Saran Ahli
Soal naturalisasi sungai di Taman Tebet, Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan kondisi aliran sungai sepanjang taman Tebet harus dibuat pengalihan agar ketika air hujan turun tidak semuanya masuk ke sungai yang berada di taman.
“Harus dibuat pengalihan jadi yang masuk ke sana (sungai) itu harus aliran airnya yang dikendalikan yang besarnya itu dialihkan dulu ketempat lain, ketika hujan enggak semuanya masuk ke situ,” kata Yayat Supriatna, Kamis (2/9/2021).
Menurut Yayat, air yang masuk ke sungai taman harus sudah terfilter dengan membuat semacam tanggul supaya airnya bersih dan kalau bisa sungai di taman tersebut ada ikannya.
“Jadi, yang masuk kesitu air sungai yang sudah terfilter tetapi lebih dibuat semacam tanggulnya semacam untuk melakukan filter, kalau bisa sungainya lebih bersih tersaring dan tidak bau, oke banget tuh sungainya ada ikannya seperti sungai di Jepang ada ikan koi, bukan ikan sapu-sapu,” kata dia.
Yayat menambahkan letak Taman Tebet yang berada di tengah Kota dengan perubahan konsep menjadi Eco Garden ini seharusnya dikembangkan menjadi multifungsi yang bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan.
“Taman ini bukan hanya satu fungsi, multifungsi, jadi banyak keragamannya, Tebet itu posisinya berada di tengah kota. Jadi, dia ada nilai ekonomisnya, pendidikan, untuk ruang bermain anak, olahraga atau untuk kegiatan lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, Yayat menyarankan ketika Taman sudah selesai direvitalisasi harus ada pihak pengelola yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan taman agar terawat dengan baik dari aspek kebersihan dan ketertiban.
“Harus ada tata tertib dan taman itu harus ada pengelolanya, tugasnya ya merawat kebersihan dan menjaga ketertiban taman,” ujar Yayat.(fri/jpnn)