Soal UN Jokowi Diminta Dianulir
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Pendidikan Universitas Indonesia, Arief Rachman, menyarankan agar materi soal Ujian Nasional yang memuat nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dianulir.
"Kalau menurut saya soal yang seperti itu, baiknya dianulir saja. Dianulir itu artinya soal itu harus dihitung sebagai nilai benar apapun jawabannya harus dianggap benar," kata Arief saat dihubungi wartawan, Selasa (15/4).
Arief memiliki tiga alasan kenapa soal itu harus dianulir. Pertama, pertanyaan dalam naskah UN harus memenuhi syarat relevansi akademis.
Kedua, apakah orang yang dijadikan tokoh itu, dalam hal ini Jokowi, sudah didalam posisi sudah selesai posisinya sebagai Gubernur atau itu baru kesan dan proses.
"Kemudian yang ketiga, apakah kira-kira pertanyaan tersebut sensitif apa tidak, terhadap politik maupun perbedaan pendapat. Kalau ketiga itu tidak memenuhi syarat maka soal itu harus dianulir," jelasnya.
Arief sendiri menilai, naskah soal UN itu tidak ada sisi akademisnya. Karena itu harus dipertanyakan kepada pembuat soal apa motivasi memuat nama Jokowi. Kemudian ditanyakan juga apakah masyarakat Indonesia sudah mengenal dia apa belum.
"Kalau umpanya Bung Karno kan semuanya udah kenal, dan Pak Harto semuanya juga udah kenal, tapi kalau Jokowi yang mengenal itu siapa," jelasnya.
Ditambahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga harus melakukan investigasi dan klarifikasi terhadap pembuat soal. Kemudian diambil keputusan bahwa soal seperti itu harus dianulir.