Soekirno Martosoekardjo, Setelah 48 Tahun 'Terjebak' di Rusia
Hanya Obati Rindu, Belum Ingin Jadi WNI LagiKamis, 01 Juli 2010 – 08:07 WIB
Menurut Hamid, Soekirno belum yakin situasi di tanah air sudah kondusif, terutama stigma terhadap para mahasiswa yang dicap terkait dengan komunisme karena menempuh ilmu di negeri komunis. Namun, dia tidak patah arang hingga akhirnya terwujudlah keinginan mempertemukan kembali Soekirno dengan keluarganya di Indonesia.
"Sebab, ini menyangkut masalah kemanusiaan. Saya memiliki seorang anak laki-laki dan perempuan, tak bertemu dua hari saja sudah pusing. Bagaimana dengan Pak Soekirno yang tidak bertemu putrinya selama 48 tahun?" katanya sambil menahan haru.
Hamid yang duduk berdampingan dengan Soekirno kemudian menjelaskan bahwa telah terjadi perubahan hukum kewarganegaraan di negeri ini. Dengan demikian, Soekirno berhak mengklaim kembali paspor Indonesia yang sudah dicabut.