Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Soempah Pemoeda

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jumat, 28 Oktober 2022 – 16:40 WIB
Soempah Pemoeda - JPNN.COM
Wartawan senior Dhimam Abror diangkat sebagai anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat. Foto: Ricardo/JPNN.com

Lee Kuan Yew yang sangat terpukul oleh keputusan pemisahan itu harus segera menemukan jati diri bangsanya untuk bisa bertahan hidup dan berkembang.

Malaysia tidak mempunyai problem etnis yang kompleks karena bangsa Melayu menjadi mayoritas. Karena itu pula Malaysia dengan mudah menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional.

Bahasa Melayu menjadi simbol pemersatu sekaligus simbol identitas puak Melayu bumiputra dan beragama Islam.

Lee Kuan Yew menghadapi persoalan serius untuk menetapkan identitas bangsanya yang baru lahir.

Etnis China memang dominan, tetapi masih ada etnis Melayu yang juga kuat dan etnis India dan Tamil yang juga berpengaruh.

Selain itu masih ada diaspora Inggrus dan  kelas elite China yang berpendidikan Inggris dan berbudaya serta berbicara dalam bahasa Inggris.

Etnis China yang dominan juga punya bahasa dengan dua dialek yang sangat berbeda, yaitu dialek Hokian dan Mandarin.

Lee Kuan Yew beretnis China, tetapi dia lahir dari keluarga saudagar kelas menengah yang setiap hari menggunakan bahasa Inggris, sehingga Lee tidak bisa berbahasa Mandarin maupun Hokian. Lee harus mengikuti kursus privat untuk menguasai bahasa China.

Salah satu unsur penting dalam Sumpah Pemuda adalah ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Berbahasa satu bahasa Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News