Soroti Pembangunan Peradaban Bangsa, Begini Arti Pancasila bagi LDII
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH Chriswanto Santoso menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai momen untuk merenungi arah peradaban dunia.
"Apakah peradaban itu hanya diukur berlandaskan kecanggihan teknologi atau akhlak bangsa?" kata Chriswanto pada Rabu (1/6).
Dia menjelaskan untuk membangun peradaban dunia, Indonesia tidak hanya perlu mengejar ketertinggalan teknologi, tetapi juga menjaga agar identitas bangsa yang berjiwa gotong royong tidak pudar.
“Inti dari Pancasila adalah gotong royong, dan ini jadi karakter suku-suku bangsa di nusantara jauh sebelum Indonesia lahir," tambahnya.
Menurut dia, sejak era kolonialisme hingga saat ini, anak-anak bangsa seperti bimbang di simpang jalan antara modernisasi dan westernisasi.
Sebab, lanjut Chriswanto, peralatan modern diciptakan dan diimpor serta gaya hidup barat atau westernisasi hadir menghegemoni pola pikir masyarakat.
Hal tersebut tanpa didasari menyebabkan tergerusnya nilai-nilai gotong royong dan sifat sosial bangsa Indonesia.
Hasilnya, bangsa Indonesia mengadopsi gaya hidup liberal yang mementingkan diri sendiri sehingga sebagian masyarakat dinilai tidak peka lagi pada kondisi bangsa.