Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan Metode Pergelaran Seni Budaya Mendapat Respons Positif
Mewakili Setjen MPR, Slamet mengungkapkan bahwa PSB wayang golek dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR, diharapkan selain menjadi tontonan yang menarik dan menggembirakan masyarakat, juga bisa menjadi tuntunan dan panutan dalam kehidupan bermasyarakat.
Di kesempatan yang sama, Saiful Anwar berharap agar jalan cerita wayang golek tersebut, yang terselip pesan nilai-nilai Empat Pilar MPR bisa menjadi motivasi baru serta semangat baru buat seluruh masyarakat dalam menjalani kehidupan.
"Terima kasih dan apresiasi besar untuk MPR mewakili masyarakat desa Cileungsi dan sekitarnya atas kegiatan-kegiatan MPR dalam mengangkat budaya daerah," tambahnya.
Pergelaran wayang golek sendiri, kemudian dimulai usai seremoni penyerahan secara simbolik satu figur wayang, dari Anton kepada Dalang Ujang Muchtar. Dengan terlebih dahulu merapikan seluruh wayang yang akan dimainkan, dalang pun beraksi.
Diceritakan, di Kahyangan Suralaya, Dewa Jagatnata kedatangan Cepot dan Dawala, dengan maksud memberitahukan sang Dewa bahwa di negara Astina, sang Raja Duryodana sudah lengser. Akibatnya, banyak yang memperebutkan tahta kerajaan, di antaranya Aswatama putera dari Resi Drona dan Burisrawa.
Kepada para Dewa Kahyangan, Cepot dan Dawala mengusulkan agar Gatotkaca menjadi raja menggantikan Duryodana. Namun, para Dewa tidak setuju. Hal tersebut, membuat marah Cepot dan Dawala, sehingga terjadilah perang dengan para Dewa.(jpnn)