Sosialisasi Redenominasi Rupiah Dinilai Prematur
Minggu, 27 Januari 2013 – 03:01 WIB
Secara pribadi Harry mengaku menolak redenominasi rupiah. Menurut dia, ada yang lebih penting yang mestinya menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) dan kementerian terkait. Yakni mengontrol inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Harry menilai, kebijakan redenominasi rupiah ini menunjukkan ketidakpedulian pemerintah terhadap nilai tukar rupiah. Padahal nilai tukar rupiah membawa pengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi dan aktifitas ekpor impor.
"Perlu diingat, nilai tukar rupiah terus menurun. Padahal di negara lain yang terjadi justru sebaliknya. Misalnya di Malaysia, nilai tukar mata uangnya terus naik," kata Harry.(par/jpnn)