Sosok Wakapolres Labuhanbatu di Mata Keluarga dan Warga
jpnn.com, SIMALUNGUN - Kepergian Kompol Andi Chandra untuk selamanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga Wakapolres Labuhanbatu itu.
Perwira polisi yang dikenal baik itu tewas dalam insiden tenggelamnya speedboat rombongan Polres Labuhanbatu di antara perairan Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Hulu, dan Labuhanbilik, Kecamatan Panai Tengah sekitar pukul 15.30 WIB.
Di rumah duka di Huta III Nagori Bandar Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun, warga dan kerabat silih berganti mendatangi rumah duka dengan diiringi isak tangis almarhum, Minggu (22/4/2018).
Teriakan Sumarni, Ibunda almarhum terdengar lirih begitu menyambut jenazah anaknya. “Andi, mamak di sini…! Ini mamak Ndi….!” ujarnya yang membuat keluarga, warga juga tak kuasa menahan tangis.
Rombongan Jenazah tiba pada Minggu (22/4/2018) sekira pukul 18.45 WIB, langsung dipimpin Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SIK dan disambut pihak keluarga dan sejumlah perwira menengah Polres Simalungun dan langsung membawanya kedalam kediaman rumah orang tua Almarhum Kompl Andi Candra.
Ratusan personel kepolisian baik dari Polres Simalungun dan Polres lainnya yang sebagian sudah datang di rumah duka, juga tampak sudah memenuhi halaman rumah duka. Selain itu juga, tampak para perwira dari TNI AD dan anggota juga tampak hadir di halaman rumah duka.
Saat disambangi awak media di rumah duka, Sumarmi (59) Ibu kandung Kompol Andi Chandra tak kuasa menahan air mata saat menceritakan detik-detik sebelum mendapat kabar anaknya meninggal dunia. Suaranya parau dan tersedu-sedu di rumah duka, Kecamatan Gunung Maligas.
Sumarni mengisahkan bahwa tidak ada firasat apa pun bahwa akan kehilangan anak pertamanya dari empat bersaudara. Katanya, suara Andi Chandra yang terakhir kalinya, sempat didengarnya sebelum meninggal dunia lewat telepon.