SPG Bir Tewas Dibantai Suami Pakai Ulekan Cabai
Menurut Aris Rusdianto, Siti dibunuh sekitar pukul 03.30 WIB. Untuk mengelabui, menghilangkan jejak dan membuat alibi, dirinya membunuh istrinya, Rangga pura-pura sedih dan menangis melapor ke ketua RW setempat.
Rangga melapor bahwa istrinya, Siti meninggal dunia dalam kamar kos karena baru saja jatuh dari motor dan kepalanya membentur aspal jalan.
Namun beberapa warga dan ketua RW tak percaya begitu saja dengan apa yang sudah diceritakan Rangga. Warga langsung menghubungi Polsek Lubukbaja.
Saat membunuh, Icha, anak semata wayangnya lagi terlelap. Menurut Aris, tak ada satupun tetangga kos yang mendengar adanya kegaduhan dalam rumah tangga Siti, saat subuh.
Info yang didapat Batam Pos (JPNN Grup) dari beberapa kawan kerjanya, Siti ada janji ketemuan dengan laki-laki yang sampai saat ini identitasnya masih dilacak polisi. Namun, janji bertemu dengan laki-laki lain itu diketahui Rangga.
Diikutilah ke mana Siti keluar saat itu. Tak lama Siti balik ke tempat kosnya malam hari. Mungkin karena sudah tahu apa yang diperbuat istrinya, Rangga emosi dan kalap. Sehingga terjadilah pembunuhan itu.
Rangga sendiri diketahui tak ada kerja lagi sudah seminggu lamanya. Ia sebelumnya kerja menjaga toko dikawasan Nagoya.
"Asti baru-baru ini pernah curhat kalau suaminya sudah tak lagi bekerja, nganggur. Apalagi si Icha (anak semata wayang korban) kondisinya lagi panas demam tinggi. Namun ditempat kerja, Asti tak pernah buat masalah dengan kawan kerjanya. Orangnya baik dan mengalah," ujar Sherly, kawan kerja Siti. (gas)